SB, TAMIANG LAYANG - Seorang pemuda bernama Bima Satria (27) nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali tambang. Korban ditemukan tergantung dan sudah tak bernyawa di Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) di Wilayah Kampung Baru Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Minggu (28/9/2025) pagi.
Informasi tersebut sempat membuat warga setempat gempar. Pasalnya, korban merupakan pegawai pemadam kebakaran yang kesehariannya dikenal supel mudah bergaul.
Tubuh korban ditemukan tergantung dengan jarak kaki tumit ke lantai sekitar 30 centimeter, sedangkan tali tergantung di atas Pos yang tidak memiliki plafon. Terdapat pula kursi yang diduga sebagai alat korban melancarkan niatnya sebelum ditendang dan terjatuh karena nampak kursi hendak patah.
Belum diketahui jelas motif yang memicu korban hingga nekat mengakhiri hidupnya. Namun peristiwa ini telah mendapat penanganan dari pihak kepolisian.
Informasi kepolisian, kabar duka dilaporkan Rahmadi (54), ayah korban sekira pukul 07.00 WIB. Ia mendapat informasi bahwa anaknya sudah tidak bernyawa di lokasi tempatnya biasa bekerja. Mendengar hal itu, Rahmadi segera menuju Puskesmas Ampah, tempat korban telah dievakuasi, sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dusun Tengah.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain
1 buah tali tambang plastik warna biru,
1 pasang sandal karet warna hitam abu-abu, dan 1 kursi kayu.
Kapolsek Dusun Tengah Iptu Suprayitno, membenarkan kejadian itu. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan tim Forensik RSUD Tamiang Layang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, baik akibat benda tajam maupun tumpul.
"Korban murni meninggal dunia akibat gantung diri," tegas Kapolsek dikonfirmasi via handphone.
Pihak kepolisian yang menerima informasi langsung menuju TKP kemudian melakukan evakuasi korban. Diduga korban telah meninggal sekitar 4 jam sebelumnya nampak dari tubuh korban yang sudah lebam.
"Untuk motifnya kita masih dalami, yang memicu korban nekat mengakhiri hidupnya," tukas kapolsek Iptu Suprayitno. (OGN/SB)